Deklarasi Koalisi Merah Putih, PKS: Kalah Menang Itu Nomor Dua

Siswanto Suara.Com
Senin, 14 Juli 2014 | 13:11 WIB
Deklarasi Koalisi Merah Putih, PKS: Kalah Menang Itu Nomor Dua
Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi (kiri) bersama capres Prabowo Subianto (kedua kiri), Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminudin (kedua kanan) dan Presiden PKS Anis Matta (kanan). [Antara/Reno Esnir]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sore ini, Senin (14/7/2014) sekitar jam 16.00 WIB, partai-partai pengusung pasangan Prabowo Subianto - Hatta Rajasa yang tergabung dalam koalisi Merah Putih akan mempermanenkan koalisi dengan membuat deklarasi bersama di Jakarta.

Partai anggota koalisi Merah Putih, terdiri dari Partai Gerindra, PAN, PPP, PKS, PBB, Partai Golkar, dan Partai Demokrat.

Dari PKS yang akan hadir ke acara deklarasi, antara lain sejumlah anggota fraksi di DPR RI dan pengurus DPP partai, demikian dikatakan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera kepada suara.com.

Mardani menjelaskan latar belakang deklarasi koalisi Merah Putih adalah sebagai bagian dari upaya untuk membangun budaya politik baru di Indonesia.

"Jadi kami tidak ingin dukungan berbasis transaksional, tapi transparan, berbasis pada visi misi dengan kita sikapi menjadi institusi," kata Mardani. "Jadi, kalah menang itu nomor dua."

Mardani mengambil contoh budaya politik di Australia, dimana Partai Liberal bisa bersama Partai Nasional.

"Atau Partai Buruh bisa dengan siap saja, begitu," kata dia.

Dalam deklarasi nanti, katanya, akan muncul beberapa poin kesepakatan anggota koalisi. Sayangnya, Mardani masih merahasiakan poin-poin kesepakatan yang ia maksudkan.

"Sekarang belum, itu nanti ya, biar ada unsur wow-nya," ujar Mardani.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkapkan ada delapan poin kesepakatan yang menjadi dasar koalisi permanen.

“Pokoknya memperkuat fungsi partai di parlemen untuk memperkuat pemerintahan,” kata Muzani kepada suara.com.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI