Suara.com - Beberapa foto yang menunjukkan muda-mudi Israel menonton bombardir Israel ke Gaza sambil menikmati pop corn beredar di media sosial. Tak pelak, aksi mereka langsung mendapat kecaman dari para netizen di penjuru dunia.
Foto tersebut pertama kali diunggah oleh Allan Sorensen, seorang jurnalis Denmark yang mencari tempat untuk mendokumentasikan serangan Israel atas Gaza. Saat tiba di sebuah bukit di kawasan Sderot, Sorensen memergoki muda-mudi Israel sedang menyaksikan bombardir Israel ke pemukiman Palestina di Gaza.
Sderot cinema. Israelis bringing chairs 2 hilltop in sderot 2 watch latest from Gaza. Clapping when blasts are heard. pic.twitter.com/WYZquV62O7
— Allan Sørensen (@allansorensen72) July 9, 2014
Kepada Sorensen, salah seorang dari mereka mengungkap bahwa apa yang dilakukan Israel merupakan hal yang tepat.
"Kami ada di sini untuk melihat Israel menghancurkan Hamas," ujar pemuda tersebut.
"Lihatlah orang-orang di sekitar Anda. Mereka hidup di kota ini dan setiap hari harus menjadi sasaran tembak. Kami duduk dan menyaksikan Israel menciptakan perdamaian," lanjutnya.
Seorang rekan pemuda tersebut malah benar-benar menunjukkan kegirangannya dan menganggap itu sebagai pertunjukkan.
"Senang bisa berada di sini. Anda bisa merasakan halilintar dan roket-roket tersebut. Kemarin sebuah roket mendarat di kaki bukit," kata rekan si pemuda.
Kepada France 24, Sorensen mengungkapkan keterkejutannya dengan kehadiran orang-orang itu. Menurut pengakuannya, ada sekitar 60 orang yang ada di situ. Banyak yang membawa kursi. Beberapa di antaranya juga membawa rokok shisa dan pop corn sembari menyaksikan penyerangan Israel.
Tak semua yang datang adalah muda-mudi. Ada beberapa orang lanjut usia pula. Tak pelak, foto itu langsung memicu amarah para netizen.
"Moralitas orang-orang sudah rusak, sehingga pembunuhan menjadi tontonan umum. Hal mengherankan yang terjadi di era dewasa ini?" kicau seorang tweep.
"Maaf saja, merayakan kematian di manapun adalah hal yang keji. Tidak menuding komunitas yang manapun," kicau lainnya.
Dalam tweet berikutnya, Sorensen juga mengungkapkan kerpihatinannya.
"Bagaimana seseorang bisa bereaksi demikian, saat anak-anak di Gaza dibunuh dengan bom? dan bagi mereka yang mengkritisi saya karena hanya menunjukkan satu sisi cerita dari foto ini, saya menjawab reaksi serupa yang juga ditunjukkan oleh Palestina. Misalnya sebagai contoh, mereka (warga Palestina) yang merayakan penculikan tiga remaja Israel dengan mengangkat tiga jari," kata Sorensen.
Seperti diberitakan sebelumnya, ada tiga remaja Israel yang diculik. Setelah dilakukan pencarian, ketiganya ditemukan tewas dengan sepuluh tembakan di tubuh mereka. Namun, belum diketahui siapa yang bertanggung jawab, meski Israel menuding Hamas sebagai pelakunya. (Huffington Post)