"Data siaran pada 1-7 Juni menunjukan bahwa Prabowo adalah yang tertinggi 41 persen, dengan 100 persen bernada positif. Tren yang sama terjadi di grup lain, MNC TV dan Global TV. Total berita positif MNC TV adalah milik nomor urut 1 (Prabowo 55 persen dan Hatta 45 persen). Sementara Global TV 83 persen berita positif adalah milik Prabowo," paparnya.
Heychael mengkritisi, bersamaan dengan meningkatnya pemberitaan, dan iklan Prabowo di stasiun Viva Group dan MNC TV Group, terjadi pemberitaan tidak berimbang pada pasangan urut nomor dua (Jokowi-JK). Jokowi diberitakan negatif oleh TV One (80 persen) dan ANTV (100 persen).
"Hal tu juga terjadi pada kelompok MNC TV. Seluruh berita negatif di RCTI adalah milik Jokowi dan frekuensi berita negatif Jokowi di Global TV mencapai 43 persen," terang Heychael.