Tim Jokowi-JK: Prabowo-Hatta Unggul di Jaksel dan Jaktim

Laban Laisila Suara.Com
Jum'at, 11 Juli 2014 | 15:54 WIB
Tim Jokowi-JK: Prabowo-Hatta Unggul di Jaksel dan Jaktim
Joko Widodo (Jokowi) di Pasar Ciputat, Tangerang Selatan, Senin (30/6/2014).[suara.com/Bagus Santosa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Data dari tim kampanye Joko Widodo-Jusuf Kalla menyebutkan, dari enam kota di Provinsi DKI Jakarta, dua kota diantaranya dimenangkan Prabowo-Hatta. Kedua kota itu yakni Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.

Hal itu diketahui dari data tim kampanye Jokowi-JK Provinsi DKI Jakarta yang dirilis di Kantor DPP Partai Nasdem, Jakarta, Jumat (11/7/2014). Data ini merupakan real count hitungan form C-1 dari saksi mereka di 12.408 TPS seluruh Jakarta.

Di Jakarta Timur Prabowo-Hatta mendapatkan 814.053 suara sedangkan Jokowi-JK 705.051. Kemudian, di Jakarta Selatan, Prabowo-Hatta mendapatkan 584.736 suara, sedangkan Jokowi-JK 548.281 suara.

Sisanya, Jokowi-JK yang unggul, yaitu di Kepulauan Seribu, Jakarta Utara, Jakarta Barat dan Jakarta Pusat.

Di Kepulauan Seribu, Jokowi-JK mendapatkan 5.076 suara mengungguli Prabowo-Hatta yang mendapatkan 4.355 suara. Kemudian, di Jakarta Utara, Jokowi-JK mendapatkan. 517.064 suara, sedangkan Prabowo-Hatta 343.190.

Di Jakarta Barat, Jokowi-JK mendapatkan 741.929 suara mengalahkan Prabowo-Hatta yang mendapatkan 476.792. Kemudian, di Jakarta Pusat, Jokowi-JK mendapatkan 305.095 suara dan Prabowo Hatta mendapatkan 255.938 suara.

Secara keseluruhan, Prabowo-Hatta mendapatkan 2.479.064 suara atau 46,76 persen yang kalah dari Jokowi-JK yang mendapatkan 2.822.496 suara atau 53,24 persen. Total, ada 7.096.168 suara dengan suara sah 5.301.560 dan 75.130 suara yang tidak sah.

Kordinator pengawas suara nasional Jokowi-JK, Djarot Syaiful Hidayat, mengatakan data ini digunakan untuk menjadi pembanding dari data yang akan dikeluarkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) nanti.

"Tanpa mendahului hasil resmi KPU, ini data pembanding yang berdasarkan form C-1. Sehingga saksi kita, ada data pembanding ketika rekapitulasi suara. Kalau sampai ada beda suara maka kita selesaikan di PPK dan PPS berdasarkan form C-1 asli. Kita minta KPU jujur, objektif dan profesional," kata Djarot.

Djarot mengatakan, dengan unggulnya Jokowi-JK di seluruh Provinsi DKI Jakarta bisa menjadi miniatur Indonesia dan barometer Perpolitikan Nasional bahkan Internasional.

"Serta, dengan hasil real count ini, bisa menjawab bila masyarakat DKI ternyata lebih menghendaki Jokowi-JK sebagai Presiden RI," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI