Suara.com - Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsudin mengingatkan, perbedaan hasil hitung cepat usai pemilihan presiden (pilpres) kemarin jangan sampai menyesatkan, karena bisa berdampak negatif.
Demikian dikatakan Din usai menerima kedatangan capres Joko Widodo (Jokowi) yang melaksanakan Salat Jumat di Masjid Muhammadiyah, Jumat (11/7/2014).
"Jangan sampai pebedaan itu kemudian jadi sesat dan menyesatkan. Itu bisa membuat dampak yang negatif bagi bangsa ini," kata Din.
Dia cukup kaget dengan quick count yang jumlahnya berbeda-beda ini. Dia yakin, hal ini karena ada pebedaan metodologi.
Selain itu, dia menilai lembaga kode etik lembaga survei perlu turun tangan untuk melakukan audit.
Din menegaskan, siapa yang benar dan salah bisa diketahui setelah penghitungan resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) diumumkan.
"Biarlah nanti hasil real count yang akan menentukan," ujarnya.
Dia berharap setelah ada keputusan dari KPU ini, seluruh masyarakat tetap bisa menjaga kesatuan dan persatuan, serta menerima hasil itu dengan lapang dada.
"Saya kemarin menyerukan tokoh-tokoh lintas agama, marilah bangsa Indonesia bersatu. Pipres ada dalam rangka untuk memilih kepemimpinan 5 tahun ke depan. Tapi perjalanan bangsa lebih panjang lagi. Jangan sampai kemudian kita terpecah belah," kata Din.