Pertama, tidak menerima upaya kriminalisasi tiga jurnalis peliput dugaan politik uang di Kabupaten Banyumas, namun menganjurkan pihak yang keberatan dengan pemberitaan pers agar menempuh hak jawab dan hak koreksi sesuai UU Pers Nomor 40/1999. AJI Indonesia menyerukan pasangan capres-cawapres beserta tim pendukungnya agar menghormati hak pers nasional untuk mencari, memperoleh, dan menyebarluaskan informasi terkait pelaksanaan pilpres.
Kedua, Kepolisian Resor Banyumas harus menolak untuk menyidik laporan dugaan perbuatan tidak menyenangkan atas tiga jurnalis peliput dugaan politik uang di Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas.
Ketiga, tiga jurnalis mencari konfirmasi adalah pemenuhan kewajiban etik profesi mereka dan oleh karena itu tindakan mereka jurnalis tidak dapat dipidanakan.
Keempat, terkait kasus kekerasan yang terjadi terhadap stasiun tvOne, AJI mendesak Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta agar mengusut pelaku penyegelan dan aksi mencoreti kantor biro tvOne di Yogyakarta.
Kelima, AJI Indonesia menyerukan para jurnalis, baik media cetak maupun media elektronik, agar mengedepankan jurnalisme beretika dan memastikan azas keberimbangan serta fairness dalam peliputan. Pers harus yang menghindari pemberitaan yang memanaskan situasi, termasuk tidak menduplikasi kabar fitnah yang terhadap pihak manapun.
Keeman, AJI Indonesia juga menyerukan setiap pasangan capres-cawapres beserta tim suksesnya agar memberikan akses informasi yang adil kepada semua media yang ingin meliput perkembangan pilpres agar media dapat mengupayakan keberimbangan dalam pemberitaan masing-masing.