Suara.com - Partai Golongan Karya akan tetap menghormati pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla bila kelak diputuskan menjadi pemenang pemilu presiden oleh lembaga Komisi Pemilihan Umum.
"Kalau KPU mengumumkan menang, kita hormat sebagai presiden terpilih. Bukan quick count seperti sekarang," kata Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar, Lalu Mara Satria Wangsa, kepada suara.com, Jumat (11/7/2014).
Ketika ditanya apakah Partai Golkar akan menjadi oposisi pemerintah atau ikut bergabung dengan koalisi partai pendukung Jokowi - JK, Lalu Mara menjawab secara diplomatis. Oposisi tidak dikenal dalam sistem politik Indonesia. Jadi, posisi Partai Golkar bila Jokowi - JK terpilih menjadi presiden dan wakil presiden, akan tetap kritis.
"Partai akan tetap kritis dan solutif. Kalau bagus ya kita bilang bagus. Bila menyimpang, akan kita ingatkan, bukan untuk jatuhkan," kata Lalu Mara.
Partai Golkar, kata Lalu Mara, akan tetap pada posisi seperti sekarang, yakni mendorong pemerintahan berjalan dengan baik.
Ketika ditanya lagi bagaimana bila nanti yang menang Prabowo Subianto-Hatta Rajasa? Lalu Mara mengatakan partainya akan berjalan seperti biasa.
"Kita akan kritis dan solutif, meskipun di dalam kerjasama," katanya. "Kan semuanya tujuannya untuk kepentingan rakyat, apa yang jadi suara rakyat, aspirasi rakyat, Golkar akan suarakan. Teman yang baik adalah teman yang memberi saran, meskipun itu pahit."
Pilpres 2014 diikuti oleh dua pasangan kandidat. Nomor urut pertama Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang diusung oleh Partai Gerindra, PPP, PAN, PKS, Golkar, PBB, dan Demokrat. Sedangkan pasangan nomor urut dua Joko Widodo – Jusuf Kalla dengan didukung PDI Perjuangan, Nasdem, Hanura, PKB, dan PKPI.