Suara.com - Setidaknya 78 warga Palestina, sebagian besar dari mereka warga sipil, tewas oleh bom-bom Israel, demikian dikatakan pejabat Palestina, Kamis (10/7/2014).
Termasuk dalam puluhan korban tewas itu sebuah keluarga yang terdiri dari delapan orang di Khan Younis, kota di selatan Jalur Gaza, dekat perbatasan dengan Mesir. Lima di antara mereka masih anak-anak. Mereka tewas dalam pemboman pesawat-pesawat tempur Israel pada dini hari, yang juga meratakan dua buah rumah.
Israel sendiri belum mengeluarkan pernyataan terkait serangan yang paling mematikan sejak negara itu melancarkan serangan militer ke Palestina pada Selasa (8/7/2014).
Serangan Israel itu dipicu oleh tewasnya tiga remaja Yahudi di Tepi Barat, Palestina bulan lalu. Adapun serangan Israel dibalas dengan lontaran roket oleh para pejuang Hamas ke kota-kota Israel.
Petugas medis di Gaza mengatakan setidaknya 60 warga sipil, termasuk seorang gadis cilik berusia empat tahun dan bocah lelaki berusia 5 tahun tewas pada Kamis.
Pemandangan di sepanjang Jalur Gaza diwarnai asap dan reruntuhan akibat serangan bom-bom Israel, yang menandai konflik paling kejam antara dua negara dalam dua tahun terakhir.
"Orang-orang Yahudi itu mengatakan mereka melawan Hamas dan orang-orang bersenjata, tetapi semua jenazah yang kita lihat di televisi adalah perempuan dan anak-anak," kata Khaled Ali (45), seorang supir taksi di Gaza.
Hamas sendiri sudah menembak ratusan roket ke Israel. Militer Israel mengatakan ada lebih dari 470 proyektil yang sudah ditembakan sejak Selasa, termasuk 170 roket pada Kamis. Tetapi tidak ada korban tewas ataupun cedera serius di kubu Israel. (Reuters)