Suara.com - Dari dua belas lembaga survei yang menyelengarakan hitung cepat pencoblosan Pilpres 2014 merilis hasil yang berbeda. Delapan lembaga menyebut capres cawapres nomor urut dua Jokowi-JK menang tipis dari Prabowo-Hatta, sementara empat lembaga lainnya mengklaim kemenangan di kubu Prabowo.
Direktur Riset Saeful Mujani Research and Consulting (SMRC), Djayadi Hanan menyebut kemungkinan ada dua faktor yang memungkinan hasil hitung cepat menjadi berbeda.
"Kemungkinanaya ada dua. Satu, sampel yang salah atau ada niat manipulasi data. Kalau di kalangan kita apakah itu ada kesalahan metologi tergantung pada dewan etik," ujar Djayadi di Hotel Atlet Century, Jakarta, Kamis (10/7/2014).
Lebih lanjut dia mengatakan siap jika dimintai keterangan Perimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi), terkait ada dua perbedan dari hasi lembaga survei yang hitung cepat hasil pengumutan suara pilpres 2014.
"Kita siap, kita akan menyiapkan semuanya, nanti disana, data forensik akan diaudit semua, bagaimana sampelnya, bagaimana tim metologi, teknologi yang dipakai apa,” seru Djayadi.
Djayadi juga menambahkan, dari empat lembaga survei yang menyatakan suara pasangan no urut 1 lebih unggul, hanya dua lembaga yang masuk tergabung dalam Persepsi.
"Cuma dua, JSI sama Puskaptis," imbuhnya.
Berikut hasil dari beberapa Quick Count yang memenangkan Prabowo-Hatta :
Pupkaptis : Prabowo-Hatta 52.05 dan Jokowi-JK 47.95.
IRC : Prabowo-Hatta 51.11 dan Jokowi-JK 48.89.