Suara.com - Ratusan petugas kepolisian Memphis, Amerika Serikat, cuti sakit selama sepekan terakhir. Cuti sakit itu bukan dikarenakan sakit sungguhan, melainkan sebagai bentuk protes atas pemotongan tunjangan kesehatan mereka.
Hingga hari Selasa (8/7/2014) lalu, jumlah polisi yang cuti sakit telah bertambah menjadi 554 orang. Jumlah tersebut merupakan seperempat dari jumlah keseluruhan anggota kesatuan yakni 2.200 personel. Parahnya lagi, semua personel di bagian pembunuhan juga akan menyusul aksi rekan-rekan mereka.
Protes yang sudah dilakukan sejak 30 Juni itu dipicu keputusan Dewan Kota Memphis untuk memotong subsidi tunjangan kesehatan bagi polisi, petugas pemadam kebakaran, dan pegawai kota lainnya. Potongan tersebut akan dialokasikan untuk dana pensiun yang sedang bermasalah.
Sementara itu, untuk mengisi posisi yang lowong, Patroli Jalan Raya Tennessee telah menawarkan personelnya. Namun, belum diketahui pasti apakah pasukan dari Tennessee itu benar-benar akan dipanggil.
Kepala Kepolisian Memphis, Toney Armstrong menegaskan, petugas yang menyalahgunakan kebijakan cuti sakit akan dikenai sanksi disiplin.
Sesuai peraturan, setiap petugas yang izin sakit, harus memberi tahu atasan mereka apa yang membuat mereka sakit sehingga tidak bisa bekerja. Setelah tiga hari, mereka diharuskan mendapat surat keterangan dari dokter soal alasan mereka tidak bisa melakukan tugas seperti biasa. (cbsnews)