Suara.com - Piala Dunia 2014 belum juga usai, namun organisasi Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIL) sudah mengancam akan membom ajang Piala Dunia yang akan digelar di Qatar, tahun 2022.
Kelompok militan itu memperingatkan pada Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA), jika turnamen itu nekat digelar di Qatar, mereka akan menembakkan rudal Scud.
Ancaman itu disampaikan ISIL melalui laman forum mereka di alplatformmedia.com. Surat kabar Mesir Al Wattan mempublikasi berita tersebut di halaman mereka.
Di laman forum mereka, ISIL menyebut Presiden FIFA dengan nama lengkapnya "Joseph", bukan dengan panggilannya selama ini, "Sepp". Mereka meminta Blatter memilih alternatif tempat lain untuk menggantikan Qatar.
Namun, para ahli meragukan kemampuan ISIL untuk merealisasikan ancaman tersebut. Dalam sebuah foto yang beredar di media sosial bulan ini, ISIL mengarak sebuah rudal yang yang diklaim sebagai rudal balistik Scud di sepanjang jalan Kota Raqqa di Suriah.
More from #IS military parade in #Raqqa today, including another shot of alleged Scud they have. pic.twitter.com/cU1nVNaf2W
— Hala Jaber (@HalaJaber) June 30, 2014
Namun, sejumlah pakar menyebut rudal Scud tersebut sepertinya sudah tidak bisa beroperasi lagi. Elliot Nelson, seorang blogger Inggris yang melakukan pelacakan amunisi militer di Suriah justru mengolok-olok rudal tersebut.
"Satu-satunya bahaya yang bisa ditimbulkan rudal Scud itu saat ini hanya jika rudal tersebut tidak sengaja menabrak pejalan kaki yang melintas," kata Nelson.