Pendukung Capres Diminta Tidak Konvoi Usai "Quick Count"

Ardi Mandiri Suara.Com
Rabu, 09 Juli 2014 | 15:04 WIB
Pendukung Capres Diminta Tidak Konvoi Usai "Quick Count"
Kapolda Metro Jaya Irjen (Pol) Dwi Priyatno. [suara.com/Nur Ichsan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Dwi Priyatno meminta kepada pendukung masing-masing pasangan calon presiden dan wakil presiden untuk tidak menggelar konvoi usai penghitungan cepat, karena dikhawatirkan menganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.

"Kami sudah instruksikan semua jajaran untuk mencegah kemungkinan terjadinya konvoi yang dilakukan pendukung pasangan calon tertentu," ujarnya di sela meninjau tempat pemungutan suara (TPS) di RW 12 Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (9/7/2014) siang.

Menurut dia, konvoi atau euforia dari masing-masing pendukung bisa menimbulkan dampak kurang baik, seperti kecemburuan sosial bagi warga lain yang tidak sependapat.

"Hasilnya juga masih dari hitung cepat, bukan penghitungan manual atau resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI," kata Dwi Priyatno.

Kapolda juga menyampaikan hingga Rabu siang belum ada laporan pelanggaran apapun dalam pilpres kali ini.

Khusus untuk pengamanan wilayah pada hari pencoblosan, Polri mengerahkan sekitar 22.000 personel yang dibantu 10.000 anggota TNI.

"Anggota Linmas juga ikut membantu, sehingga kalau ditotal semua aparat keamanan sekitar 90.000 personel," ujar mantan Kapolda Jawa Tengah tersebut.

Kapolda bersama Pangdam Jaya Mayjen TNI Mulyono dan didampingi Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol M Iqbal hadir sekitar pukul 12.00 WIB. Mereka menyempatkan berdialog sejenak bersama anggota KPPS dan pemilih.

Sebelumnya di lokasi yang sama, sekitar pukul 08.00 WIB, Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti juga menyempatkan hadir sekitar 15 menit memantau proses pencoblosan.

Pemilu Presiden yang digelar 9 Juli 2014 diikuti oleh dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI