Besok Pencoblosan, Akbar Tanjung Masih Puji Prabowo

Laban Laisila Suara.Com
Selasa, 08 Juli 2014 | 19:27 WIB
Besok Pencoblosan, Akbar Tanjung Masih Puji Prabowo
Capres Prabowo Subianto. [Antara/Prasetyo Utomo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tanjung, menilai capres nomor urut satu Prabowo Subianto sebagai orang yang konstitusional. Pujian itu disampaikan Akbar saat hadir dalam acara peluncuran buku di Rumah Polonia Jalan Cipinang Cimpedak I No. 29, Jakarta Timur, Selasa (8/7/2014).

"Pak Prabowo Subianto adalah orang yang sangat konstutisional, dia melakukan kegiatannya berdasarkan konstitusi yang ada di Indonesia," puji Akbar.

Bekas Ketua DPR itu juga meyakini kalau Prabowo tidak terkait dengan kejahatan HAM, seperti yang ramai diulas di media sosial.

Dia menilai bahwa Prabowo Subianto selalu konsisten dengan cita-citanya, yaitu mensejahterakan kehidupan rakyat Indonesia. Karena menurutnya, apabila mantan Danjen Kopasus ini tidak akan maju menjadi presiden.

"Saya yakin dia tidak terlibat dalam kasus pelanggaran HAM seperti yang ditudukan kepadanya, kalau dia lakukan itu, tidak mungkin dia maju jadi presiden," sambung Akbar.

Sedangkan berkaitan dengan buku yang ditulis oleh Jafar Hafsah dan Badri Khaeruman tentang Pemikiran Prabowo, dia menilai apa yang menjadi cita-cita Prabowo sudah tertuang dalam dalam buku yang berjudul 'Prabowo Subianto, Menuju Indonesia Adil, Makmur, dan Sejahtera.

"Buku ini sangat mencerminkan pemikiran dan visi Prabowo dalam Pilpres yang sudah dipaparkannya," kata Akbar lagi.

Sedangkan menurut Jafar Hafsah, buku yang ditulisnya diklaim mencerminkan pemikiran Prabowo Subianto, dimana dia menyamakannya dengan Tokoh Afrika Selatan, Nelson Mandela.

Dia mengharapkan Prabowo bisa menjadi pahlawan untuk mensejahterakan rakyat Indonesia.

"Bapak Prabowo diharapkan menjadi pahlawan untuk mensejahterakan rakyat Indonesia, layaknya Nelson Mandela yang mampu membebaskan rakyat Afrika Seltan dari kemiskinan dan politik apartheid," kata Jafar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI