Suara.com - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengimbau pendukung Prabowo dan Jokowi menahan diri dan tak saling serang menjelang pelaksanaan pemilu Presiden.
Lukman mengungkapkan, tidak ada manusia yang sempurna termasuk pasangan Prabowo-Hatta dan Joko Widodo-Jusuf Kalla yang akan bertarung dalam pemilu Presiden pada 9 Juli nanti.
“Salah satunya akan jadi pemimpin kita. Mari jangan rendahkan harkat dan martabat mereka," kata Lukman, dalam siaran pers yang diterima suara.com, Selasa (8/7/2014).
Lukman mengaku prihatin dengan terbelahnya masyarakat dalam menghadapi pemilu presiden, besok.
“Tidak hanya politisi, tapi juga akademisi, aktivis, pengamat, seniman, purnawirawan, ormas, pers, artis, bahkan juga tokoh agama. Karena itu, saya berharap kedua tim sukses beserta semua pendukungnya agar setelah pemilihan presiden 9 Juli nanti, benar-benar mampu mengendalikan diri,” ujarnya.
Ia juga berharap kedua pasang Capres-Cawapres menerima hasil pilpres dengan jiwa besar.
“Bila merasa diperlakukan tak adil, tempuhlah jalur hukum dan tidak main hakim sendiri dengan menggunakan isu-isu sensitif bernuansa SARA," tegasnya.
Lukman berharap, puasa di bulan Ramadan jadi momentum melatih mengendalikan diri mampu terwujud setelah pelaksanaan pilpres.
“Kita adalah bangsa yang harus tetap terjaga keberadaannya dalam memaknai Bhinneka Tunggal Ika. Jangan sampai hanya karena beda pilihan politik, lalu kita terpecah belah sebagai bangsa," pungkasnya.