Suara.com - Majelis Hakim Tipikor yang dipimpin Purwono Edi Santoso memvonis empat tahun dan enam bulan penjara dengan denda Rp150 juta subsider 3 bulan kurungan kepada terdakwa kasus proyek Hambalang, Teuku Bagus Mokhamad Noor, di Pengadilan Tipikor, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (8/7/2014).
Vonis ini lebih ringan dari tuntutan jaksa KPK selama tujuh tahun penjara.
"Karena terbukti bersalah, maka terhadap terdakwa Teuku Bagus Mokhamad Noor divonis penjara selama empat tahun dan enam bulan penjara dengan denda 150 juta rupiah dan apabila tidak bisa dibayar maka diganti dengan pidana kurungan selama tiga bulan," kata Purwono.
Saat pembacaan vonis, hakim juga meminta jaksa KPK membuka pemblokiran harta kekayaan terdakwa.
"Memerintahkan kepada penuntut umum KPK untuk membuka blokir harta milik terdakwa yang sudah disita dan diblokir oleh KPK," katanya.
Teuku Bagus langsung menerima vonis.
"Saya menerima keputusannya yang mulia," kata mantan Bos Adhi Karya.
Setelah sidang ditutup, Teuku Bagus meninggalkan kursi terdakwa. Ia tidak mau memberikan pernyataan kepada wartawan dan malah menghindari pertanyaan wartawan sambil tersenyum.