Suara.com - Pendukung Joko Widodo - Jusuf Kalla di seluruh Indonesia diimbau mengenakan kemeja kotak-kotak mulai Senin (7/7/2014) hingga Rabu (9/7/2014) sebagai tanda kesiapan menjadi "pasukan" anti pemilu presiden curang.
"Kenakan kemeja kotak-kotak, warna apa saja. Tidak mesti kemeja kotak-kotak khas Jokowi selama ini, warna apa saja. Kita kompak menuju perubahan," kata Ketua Satgas Relawan Anti Pilpres Curang Viktor Sirait di Jakarta, Selasa (8/7/2014).
Viktor mengatakan sebagai satgas yang diresmikan Jokowi di Parkir Timur Senayan Jakarta dua pekan lalu, ia mengimbau seluruh rakyat Indonesia agar bersiaga melawan semua kecurangan pilpres.
"Kejahatan demokrasi baru saja terjadi Hongkong, kejahatan di dalam negeri yang lebih dahsyat diperkirakan akan terjadi dalam skala lebih dahsyat. Kita lawan, kita waspada," kata Viktor.
Kemeja kotak-kotak bukan menjadi pakaian resmi pasangan Jokowi-JK, tetapi dikenal melekat dengan Jokowi sejak mengikuti Pilkada DKI Jakarta.
"Jangan takut mengenakan kemeja kotak-kotak ke TPS, sebab bukan pakaian kontestan pilpres," katanya.
Apabila ada yang melarang pemilih mengenakan kemeja kotak-kotak ke TPS, masyarakat diminta sigap menjawab, baju milik sendiri dan senang mengenakannya.
"Siapa saja yang menyatakan keberatan jika kita mengenakan kemeja kotak-kotak, sampaikan, pasal mana dari aturan-peraturan yang dilanggar? Adukan saya, bawa saya ke kantor polisi," kata Viktor.
Sebagai warga yang taat aturan, pendukung Jokowi diimbau jangan mengenakan kaos resmi capres Jokowi. Sedangkan kemeja kotak-kotak boleh warna apa saja.