Pangdam menyebutkan, ribuan prajurit tersebut akan mengamankan di wilayah teritorial Kodam VII/Wirabuana seperti Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara.
"Prajurit Kodam pada kegiatan pengamanan Pilpres tersebut sifatnya hanya membantu atau mem-backup pihak Polda yang bertugas. Kita yakin Polda juga mampu dalam melaksanakan tugas pengamanan Pilpres tersebut," ucapnya.
Pangdam menyatakan, mengenai daerah yang dianggap rawan dalam pilpres tersebut, juga telah diantisipasi prajurit TNI AD bekerja sama dengan kepoolisian.
Mayjen Bachtiar juga menambahkan, prajurit TNI-AD di lingkungan Kodam VII/Wirabuana tetap netral pada Pilpres 9 Juli 2014 dan seperti saat Pemilihan Umum Legislatif bulan April 2014.
"Netralitas pada Pilpres tersebut merupakan harga mati bagi prajurit dan tidak boleh dilanggar karena itu sudah menjadi kehendak rakyat maupun negara," jelasnya.
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 9 Juli 2014 kali ini diikuti dua pasangan calon presiden dan wakil presiden, yakni pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla. [Antara]