Suara.com - Gereja-gereja di Palu, Sulawesi Tenga, di sela-sela melaksanakan ibadah menggelar doa khusus untuk pelaksanaan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden yang akan berlangsung secara serentak di seluruh Indonesia pada 9 Juli 2014.
Di Gereja Sidang Jemaat Allah Kalvari Palu, Minggu (6/7/2014), usai penyampaikan khotbah, Pendeta Rafles Loke mengajak khusus kepada jemaat yang mengikuti ibadah bersama-sama mendoakan keamanan menjelang pelaksanaan maupun sesudah pilpres.
Jemaat juga berdoa agar siapapun yang terpilih nanti pada pilpres patut untuk didukung semua pihak, termasuk masyarakat. Begitu pula calon presiden dan wakil yang kalah bersama para partai pendukung dapat menerimanya dengan lapang dada.
Pendeta Rafles juga mengingatkan warga gereja yang telah memiliki hak untuk memilih dapat menggunakan suaranya sesuai hati nurani
"Jangan lupa ke tempat pemungutan suara (TPS) pada hari "H" pilpres," ajaknya.
Menurut dia, sebagai warga gereja dan warga negara Indonesia, kita harus taat pada pemerintah seperti kepada Tuhan karena bagaimanapun pemerintah adalah wakil Tuhan di dunia.
Karena itu, jangan sampai sama sekali tidak memilih (golput) karena tindakan sungguh tidak terpuji.
"Satu suara sangat menentukan masa depan Bangsa Indonesia lima tahun ke depan," katanya.
Suasana yang sama juga terlihat di beberapa gereja lain di Kota Palu seperti Gereja Bethel Indonesia, Gereja Pantekosta Indonesia, Gereja Kristen Indonesia dan Gereja Bala Keselamatan.
Dalam doa syafaat sebelum mengakhiri ibadah, para pimpinan gereja masing-masing memanjatkan permohonan doa khusus untuk pelaksanaan Pilpres 9 Juli 2014 agar berjalan lancar dan aman. (Antara)