Suara.com - Pakar Psikologi Politik UI Hamdi Muluk mengatakan, sikap Partai Demokrat yang baru belakangan memutuskan dukungan untuk pasangan kandidat capres cawapres Prabowo-Hatta dapat mempengaruhi para kadernya.
Hamdi dalam sebuah acara diskusi di Menteng, Jakarta, Minggu (6/7/2014), pernyataan netral dari Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono merupakan sikap ragu dari partai berlambang mercy itu.
"Saya menanggap hal ini sebuah ancaman serius bagi Demokrat. Karena gara-gara sikap SBY yang memutuskan mendukung Prabowo-Hatta, padahal sebelumnya bilang mau bersikap netral," ujar Hamdi.
Dia juga menyebut kalau Demokrat tidak bisa tegas mengarahkan kadernya untuk memilih capres di saat mereka membutuhkan pegangan.
"Sikapnya yang plin-plan ini jelas sangat mempengaruhi psikologi para kadernya," tambah Hamdi.
Dosen UI itu meyakini kalau kader demokrat bisa terpecah waktu memilikh pada pencoblosan 9 Juli 2014 nanti.
"Kalau netral ya netral sekalian. Tapi SBY kenyataannya malah condong ke Prabowo-Hatta. Dan hal ini saya rasa sangat mempengaruhi sikap simpatisannya yang menjadi terombang-ambing," serunya menambahkan.
Seperti diketahui Partai Demokrat baru pada sepekan terakhir ini memastikan dukungannya. Sejumlah fungsionaris partai bahkan terlihat hadir memberikan dukungan saat ajang debat capres cawapres terakhir yang digelar KPU kemarin, Sabtu (5/7/2014).