Suara.com - Pascadebat capres dan cawapres hari Sabtu (5/7/2014), media sosial Twitter dibanjiri tagar #HiduupKalpataru. Bahkan, tagar tersebut menjadi salah satu trending topic di dunia.
Tentu tagar ini tidak mungkin tidak ada hubungannya dengan pertanyaan yang disampaikan oleh calon wakil presiden cawapres Hatta Rajasa kepada capres dari kubu lawan, Joko Widodo (Jokowi) soal Kalpataru. Jokowi mengatakan, seharusnya, penerima Kalpataru tidak hanya menerima piala, tetapi juga insentif, agar makin giat melestarikan lingkungan.
Namun, sepertinya pemahaman Hatta dan Jokowi soal Kalpataru berbeda sama sekali. Hal itu nampak dari sanggahan Hatta terhadap jawaban Jokowi.
"“Pak Jokowi, piala itu bukan sesuatu yang terlalu prinsip. Yang penting itu adalah penghargaan itu refleksi dari keberhasilan sebuah membangun kotanya hijau sehat, apakah nantinya dapat intensif, itu konsekuensi,” katanya.
Kemudian Hatta mempertanyakan mengapa Solo dan Jakarta, dua daerah yang pernah dipimpin Jokowi, tidak pernah mendapatkan Kalpataru.
Mungkin, sebenarnya yang dimaksud Hatta adalah Adipura, penghargaan yang diberikan Kementerian Lingkungan Hidup bagi pemerintah daerah dan kabupaten kota yang berhasil mengelola lingkungan perkotaanya dengan baik. Namun, entah mengapa yang terucap justru Kalpataru.
Mayoritas kicauan para tweeps pun sarat nada sindiran. Seperti misalnya tweet dari pengguna Twitter yang satu ini.
Ayooo kota apa di Indonesia yg tercatat sbg penerima kalpataru #HiduupKalpataru
— Novy Lumanauw (@novylumanauw) July 5, 2014
Demikian pula dengan twit yang ini.
Ini debat capres cawapres loooh masa kalpataru ama adipura aja keliru. Itu kan kata2 yg familiar bangeeet pak hatta :( #HiduupKalpataru
— Susi Yulia (@sisoong) July 5, 2014
Namun, ada pula yang mencoba bijak.
Hayo jujur sbelum "insiden" Kalpataru Adipura! siapa yg tau itu tuh makhluk apa? Ga nanya mbah gugel loh *tunjuk tangan ya* #HiduupKalpataru
— JoeyJuve -JJ- (@JoviaLDien) July 5, 2014