Suara.com - Calon wakil presiden nomor urut dua, Jusuf Kalla mengatakan pangan, energi dan lingkungan hidup adalah kebutuhan pokok yang tak bisa diabaikan. Menurut JK, Soal pangan, JK dalam lima tahun terakhir, Indoensia mengalami krisis yang luar biasa.
Beberapa tahun terakhir terjadi impor pangan yang luar biasa, tahun 2013 impor 2,7 juta ton, padahal sebelumnya Indonesia sudah mencapai swasembada pangan.
"Ini semua mendesak untuk segera diselesaikan sehingga pasangan Jokowi-JK berkomitmen untuk meningkatkan produktivitas dengan membenahi distribusi pupuk, irigasi maupun benih," ujarnya dalam Debat Capres-Cwapres kelima dengan tema "Pangan, Energi dan Lingkungan Hidup" di Jakarta, Sabtu (5/6/2014).
JK menambahkan, mekanisme ini tak hanya berlaku untuk beras, tetapi juga gula dan sawit. JK juga mengungkapkan komitmen Jokowi-JK membangun satu juta hektar sawah untuk meningkatkan produksi pangan.
Terkait soal energi, pasangan Jokowi-JK menilai perlunya sebuah perubahan cara berpikir, memperbaiki sistem serta mendorong konversi energi dari BBM ke gas, baik untuk transportasi maupun kebutuhan lainnya.
Selain, Jokowi-JK juga menilai, untuk mengatasi soal energiĀ bisa dilakukan dengan memperbaiki transportasi umum. Selain juga mengenjot produktivitas energi dan diversifikasi energi dengan memaksimalkan panas bumi, pemanfaatan air dan sebagainya.
Di sektor lingkungan hidup, pasangan Jokowi-JK menilai perlu dilakukan langkah mendesak.
"Setiap tahun setidaknya hutan harus direboisasi. Demikian juga mulai dilakukan upaya untuk menekan polusi sungai dan udara kota untukĀ memberikan kehidupan yang lebih nyaman," papar JK.