Gunung Slamet Masih Keluarkan Letusan Abu

Ardi Mandiri Suara.Com
Sabtu, 05 Juli 2014 | 14:32 WIB
Gunung Slamet Masih Keluarkan Letusan Abu
Gunung Slamet mengeluarkan asap hitam saat terjadi letusan yang terlihat dari Dukuh Cilik, Desa Dawuhan, Brebes, Jateng, Sabtu (3/5). [Antara/Oky Lukmansyah]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gunung Slamet di Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal, dan Brebes, Jawa Tengah, masih mengeluarkan letusan abu.

"Bahkan, tadi malam (Jumat malam) ada hujan abu tipis di sekitar pos pengamatan," kata Ketua Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Slamet, Sudrajat saat dihubungi dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Sabtu (5/7/2014).

Kendati demikian, dia mengatakan bahwa hingga saat ini, lontaran material pijar tidak lagi terpantau keluar dari Gunung Slamet.

Menurut dia, lontaran material pijar tersebut hanya terpantau pada Senin (30/6) malam hingga Selasa (1/7) dini hari sebanyak tiga kali.

"Kebetulan dua malam terakhir banyak tertutup kabut, sehingga tidak bisa terpantau," katanya.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa sejak aktivitas Gunung Slamet kembali meningkat pada tanggal 29 Juni, hingga sekarang belum ada tanda-tanda menurun.

Oleh karena itu, kata dia, status Gunung Slamet masih tetap "Waspada" (Level II).

Disinggung mengenai kemungkinan status Gunung Slamet akan ditingkatkan menjadi "Siaga" (Level III), Sudrajat mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada tanda-tanda atau parameter yang dibutuhkan untuk peningkatan status.

Ia menduga peningkatan aktivitas Gunung Slamet kali ini akibat adanya sisa gas dari peningkatan aktivitas sebelumnya yang tertutup bebatuan.

Dalam hal ini, lanjut dia, Gunung Slamet sedang melepaskan sisa energi yang sempat tertutup bebatuan.

"Mudah-mudahan begitu," katanya.

Ia mengatakan bahwa berdasarkan pantauan dari Pos PGA Slamet di Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Pemalang, pada hari Jumat (4/7), Gunung Slamet tampak mengeluarkan embusan asap putih tipis hingga sedang dengan ketinggian 50-150 meter, sedangkan dari sisi kegempaan tercatat satu kali gempa vulkanik dalam, satu kali tremor harmonik, 22 kali gempa letusan, dan 306 kali gempa embusan.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada tanggal 10 Maret 2014, pukul 22.00 WIB, menaikkan status Gunung Slamet dari "Aktif Normal" (Level I) menjadi "Waspada (Level II) karena aktivitasnya cenderung meningkat.

Oleh karena intensitas gempa atau letusannya semakin bertambah serta abunya semakin tinggi, PVMBG pada tanggal 30 April 2014, pukul 10.00 WIB, menaikkan status Gunung Slamet dari "Waspada" (Level II) menjadi "Siaga" (Level III).

Selanjutnya, PVMBG pada tanggal 12 Mei 2014, pukul 16.00 WIB, menurunkan status Gunung Slamet dari "Siaga" (Level III) menjadi "Waspada" (Level II). (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI