Surat Terbuka Aktivis 98 untuk Jokowi

Siswanto Suara.Com
Jum'at, 04 Juli 2014 | 16:50 WIB
Surat Terbuka Aktivis 98 untuk Jokowi
Capres nomor urut dua Joko Widodo saat berkampanye di Lapangan Tegalega Bandung, Jawa Barat, Kamis (3/7/2014). [Suara.com/Nur Ichsan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sengaja kami berkirim surat ini kepada Anda berdua dengan disaksikan jutaan rakyat Indonesia yang sedang merindukan perubahan nyata, karena Anda berdua bukanlah bagian dari pelaku kejahatan politik di masa lalu. Kami menyematkan harapkan di hati Anda, karena Anda berdua adalah jalan keluar dari penantian panjang penyelesaian masalah. Sebagaimana masing-masing telah Anda tunjukkan kepada kami, bahwa Anda berdua mampu mengurai dan menyelesaikan soal-soal pelik dalam kehidupan berbangsa di negeri ini. Anda berdua tak boleh punya keraguan sedikit pun untuk tidak menyelesaikan kasus yang sebenarnya telah terang-benderang.

DPR RI pada 15 September 2009 telah memutuskan untuk:
1. Merekomendasikan kepada Presiden untuk membentuk pengadilan HAM Ad Hoc
2. Merekomendasikan kepada Presiden serta segenap institusi pemerintah serta pihak-pihak terkait untuk segera melakukan pencarian terhadap 13 orang yang oleh Komnas HAM masih dinyatakan hilang
3. Merekomendasikan kepada kepada pemerintah untuk merehabilitasi dan memberikan kompensasi terhadap keluarga korban yang hilang
4. Merekomendasikan kepada pemerintah agar segera meratifikasi Konvensi Anti Penghilangan Paksa sebagai bentuk komitmen dan dukungan untuk menghentikan praktik penghilangan paksa di Indonesia.

Bapak Jokowi dan Jusuf Kalla,

Kami dan para keluarga korban ingin sekali menyaksikan, bangsa ini berkembang maju sebagai bangsa yang beradab dan sejahtera tanpa hutang sejarah kejahatan terhadap kemanusiaan di masa lalu. Bila bapak berdua benar-benar bisa menjadi jalan keluar dari masalah ini, maka insyallah seluruh bagian bangsa ini tak lagi akan tersandera dalam sekat-sekat kecurigaan dan saling menyalahkan, yang hanya menjauhkan dari naluri persatuan dan solidaritas sosial sebagai modal utama pembangunan kejayaan bangsa.

Terima kasih. Nunca mas!
Wassalamualaikum Wr Wb,

Jakarta, 3 Juli 2014

Kami yang bersurat,
1. Mugiyanto
2. Raharja Waluya Jati
3. Faisol Riza
4. Nezar Patria
5. Aan Rusdianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI