Suara.com - Calon presiden Joko Widodo siap datang ke Mabes Polri untuk memberikan keterangan bila sewaktu-waktu dibutuhkan untuk menjadi saksi dalam kasus tabloid "Obor Rakyat."
"Kalo diperlukan saya akan datang," kata Jokowi di tengah kampanye di terminal Depok, Jawa Barat, Jumat (4/7/2014).
Calon presiden nomor urut dua yang berpasangan dengan Jusuf Kalla itu mengapresiasi penyidik Mabes Polri yang telah menetapkan dua pimpinan tabloid “Obor Rakyat,” Setyardi Budiono dan Darmawan Sepriyossa, menjadi tersangka. Setyardi adalah mantan wartawan Majalah Tempo.
“Itu yang namanya tindakan hukum yang tegas. Yang pasti ketegasan, dari kepolisian saya acungi jempol,” kata Jokowi.
Terkait dengan sumber dana untuk memproduksi dan mendistribusikan tabloid, Jokowi mengatakan hal itu harus terus diusut.
“Usut semua pendananya karena itu bukan uang sejuta dua juta, itu miliaran. Siapa yang mendanainya,” kata Jokowi.
Tabloid “Obor Rakyat” sudah terbit beberapa kali. Edisi pertama mengangkat tema Capres Boneka dan edisi kedua bertema 1001 Topeng Pencitraan.
Tabloid ini disebarkan secara masif ke pondok pesantren di Pulau Jawa menjelang Pemilu Presiden 2014.
Tim advokasi Jokowi-JK menilai isi tabloid tersebut fitnah karena tidak berdasarkan fakta.