Suara.com - Calon wakil presiden (cawapres) Jusuf Kalla, menganggap wajar bila seseorang marah karena tuduhan yang tidak benar. Hal itu dikatakan JK menanggapi disebutnya kedekatan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).
"Apapun tuduhannya, kalau tidak benar, kita akan marah. Jangankan komunis, katakan saya disebut asing, bule, padahal kan bukan, selama tidak benar kita akan marah," kata JK, dalam konferensi persnya di Bandung, Jakarta, Kamis (3/7/2014).
Dia menambahkan perlu melawan kebohongan bukan hanya sekedar membela diri saja.
“Kebohongan yang dilawan, bukan masalahnya," tuturnya.
JK mengaku menyangsikan, bila pemilihan presiden (pilpres) yang menggunakan cara seperti ini untuk mencapai kemenangan, tentunya akan menimbulkan masalah di kemudian hari.
"Kalau prosesnya jelek? Kita kan inginnya negeri yang nyaman, pemimpin yang baik, yang dipilih dengan proses yang bersih," tutur JK.
Semalam, Rabu (2/7/2014), sejumlah relawan pendukung Jokowi-JK mendatangi kantor televisi tvOne di Jakarta dan Jogjakarta.
Hal itu menyusul seruan dari Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo kepada semua kader partai banteng moncong putih siaga satu.
Seruan Tjahjo ini untuk merespon pemberitaan stasiun tvOne yang mengesankan partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri mengusung kader Partai Komunis Indonesia.
“Sikap saya sebagai sekjen partai anggota kader PDI Perjuangan segera kami ‘siaga satu’ disiapkan segera mengepung studio tvOne,” kata Tjahjo Kumolo, Rabu (2/7/2014).