Suara.com - Sudah dua kali Komnas HAM mengundang dua kandidat capres untuk berdiskusi soal penegakan dan mengupas penyelesaian masalah HAM di Indonesia. Namun tak satupun dari undangan itu mendapat respon dari para calon pemimpin negeri ini.
Undangan diskusi yang kedua, mestinya digelar pada Kamis (3/7/2014), namun hanya kubu capres kubu nomor urut dua Joko Widodo yang menyampaikan surat balasan. Isinya menyebutkan tidak dapat hadir dengan alasan padatnya jadwal kampanye.
Sementara capres nomor urut satu, Prabowo Subianto, tidak menyampaikan alasan tidak dapat hadir dua kali undangan diskusi.
“Mungkin juga tidak hadir, sebelumnya sudah ada komunikasi tidak ke satu orang,” ujar Komisioner Komnas HAM Nurkholis saat dihubungi suara.com.
Menurut Nurkholis, dua kubu capres sebelumnya sudah memberikan komitmen bersedia, tapi belakangan keduanya mangkir dari komitmen.
“Dua kubu itu sudah berkomitmen hadir diawal. Tapi ada perubahan agenda karena kesibukkan,” lanjut Nurkholis.
Komnas HAM sudah mengagendakan tujuh tema yang akan didiskusikan bersama dua kubu capres.
Tujuh agenda itu yakni, konflik sumber daya alam, tenaga kerja Indonesia, Pelanggaran HAM berat, koorporasi, aset asing dan nasional, pluralisme dan konflik lahan.