Australia Puja-puji Kyrgios, Nadal Hanya Berpesan Singkat

Rabu, 02 Juli 2014 | 19:54 WIB
Australia Puja-puji Kyrgios, Nadal Hanya Berpesan Singkat
Nick Kyrgios (kiri) berjabat tangan dengan Rafael Nadal usai pertandingan mereka di Wimbledon. [Reuters/Max Rossi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sukses Nick Kyrgios menumbangkan Rafael Nadal di perdelapan final Wimbledon, telah menghadirkan suasana gembira luar biasa khususnya bagi publik Australia, negara asalnya. Pasalnya, pencapaian petenis berusia 19 tahun yang berperingkat 144 dunia itu memang tidak main-main, yakni mengalahkan peringkat 1 dunia yang telah 14 kali meraih juara grand slam.

Usai kehilangan sosok-sosok petenis tangguh dan berprestasi dengan Lleyton Hewitt yang kini juga sudah menua, Australia memang pantas menaruh harapan besar terhadap Kyrgios. Makanya, tak kurang dari aktor Hugh Jackman hingga Perdana Menteri (PM) Tony Abbott pun menyampaikan pujian khusus untuk sang remaja.

"Performa luar biasa @NickKyrgios. Australia tak bisa lebih bangga lagi padamu -- sebuah kemenangan hebat dan sebuah penampilan luar biasa!" puji Abbott melalui jejaring sosial Twitter, tak lama setelah kemenangan Kyrgios, Selasa (1/7/2014).

"Aussie Aussie Aussie @NickKyrgios. Sebuah kontrol permainan yang berkelas! Tapi perjuangan berat menghadapi @RafaelNadal ... salah satu yang terbaik sepanjang masa!" ungkap Jackman pula melalui media yang sama.

"Tweener (sosok muda yang tak diduga) tepat sekali menggambarkan performa Kyrgios di Wimbledon -- penuh nyali, menyenangkan, dengan rasio kesempurnaan hingga kekuatan pukulan yang bisa disandingkan dengan petenis elite dunia," tulis News Ltd pula.

Belakangan, banyak sosok lainnya di dunia tenis profesional yang turut berkomentar soal Kyrgios, terutama sembari membandingkannya dengan bintang-bintang terdahulu saat mudanya. John McEnroe menyamakannya dengan Boris Becker usia muda, sementara bintang ganda Australia, Todd Woodbridge, menganggapnya mirip Pete Sampras muda.

Juara Wimbledon 1987 asal Australia, Pat Cash, pun membandingkan Kyrgios dengan pemain berservis keras lainnya, yakni Mark Philippoussis, finalis dua kali grand slam. Lalu, bagaimana dengan Nadal sendiri, bintang masa kini yang baru saja dikalahkannya?

"Bagiku, gampang sekali mengatakan bahwa dia bisa masuk 10 besar dunia. Saya rasa dia bisa melakukan itu. Saya tak pernah berpikir dia tidak bisa melakukan hal itu," ujar Nadal, berkomentar seusai pertandingan.

"Tapi saat kita melihat seorang pemain muda di tur (turnamen) dan menjalani pertandingan hebat atau satu turnamen hebat, orang-orang langsung mengatakan dia akan jadi bintang besar berikutnya," sambungnya.

"Beberapa hal benar -- (tapi) kadang itu terjadi, kadang tidak. Jadi tergantung bagaimana segalanya berkembang dalam bulan-bulan, tahun-tahun mendatang, pada dirinya. Jika dia mampu terus berkembang, dia akan jadi (bintang besar). Jika tidak, itu akan lebih sulit," tandasnya. [Reuters]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI