Suara.com - Dalam rangkaian kampanyenya, calon presiden (capres) nomor urut 2 Joko Widodo (Jokowi) dan rombongan mendatangi kawasan pabrik berikat PT Daehan Global, di Jalan Raya Karang Tengah, Sukabumi.
Dalam kunjungannya pada Rabu (2/7/2014) ini, Jokowi sempat memberikan orasi di atas panggung sederhana yang telah dipersiapkan. Di dalam orasinya, Jokowi menyatakan bahwa dirinya sangat pro terhadap buruh.
Jokowi menjelaskan, saat dirinya masih aktif menjadi Gubernur DKI Jakarta, dia telah mengupayakan kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) hingga 44 persen. Dia pun mengaku sering mendapat cacian dari beberapa kalangan, termasuk para pengusaha besar di Jakarta, lantaran langka itu. Namun dengan tegas, Jokowi mengatakan bahwa untuk menaikkan UMP itu dia juga tidak asal-asalan.
"UMP saya naikkan 44 persen. Saya itu diamuk dan dimaki pengusaha. Tapi saya punya itung-itungannya ada. (Biaya) Untuk sekolah berapa? Ongkos berapa? Pas saya hadapin, pengusaha mau mengerti," kata Jokowi di hadapan ratusan buruh Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (2/7).
Jokowi pun menambahkan bahwa tidak ada persoalan yang tak bisa diselesaikan, apalagi persoalan upah pekerja. Yang jelas menurutnya, setiap permasalahan itu bisa diselesaikan dengan dialog dan duduk di kursi, sehingga tidak perlu lagi para pekerja repot-repot berdemo.
"Kerja sama perusahaan dengan pekerja itu harus sejalan. Kalo konflik, pemerintah-lah yang ambil keputusan. Tidak usah ya, banyak demo. Temui dan musyawarah yang baik. Yang penting pemerintahnya mau turun ke bawah," tandasnya.