Suara.com - Ketua Komnas Hak Asasi Manusia, Hafid Abbas, memiliki tiga catatan kritis menjelang pelaksanaan Pemilu Presiden 2014.
Pertama, katanya, ada gejala aparat pejabat negara, seperti para menteri ikut kampanye.
Kedua, kata Hafid, ada gejala fitnah memfitnah, baik melalui media elektronik maupun cetak.
"Ada pro kontra kawan dan lawan karena black campaign tidak cepat di atasi," kata Hafid di Jakarta, Rabu (2/7/2014).
Ketiga, ada wilayah tertentu yang diklaim sebagai wilayah kekuasaan salah satu peserta pemilu.
"Negara ini tidak boleh disekat seperti itu, biarlah rakyat menentukan pilihannya sendiri," kata Hafid.
Hafid berharap tiga catatan kritis ini menjadi masukan berharga bagi KPU maupun Bawaslu.
Hafid ingin pilpres berlangsung tertib dan aman serta masyarakat dapat menentukan pilihan sesuai hati nurani dan tidak ada paksaan.
"Pilpres ini berlangsung damai tertib dan seluruh negara menggunakan hak pilih, menentukan hak pilihnya dengan aman tidak ada tekanan darimanapun," kata Hafid.
Pilpres 2014 diikuti oleh dua pasangan capres-cawapres. Nomor urut satu Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. Sedangkan nomor urut dua Joko Widodo - Jusuf Kalla.