Suara.com - Pebalap muda Indonesia, Sean Gelael, tampil semakin agresif dan kian memiliki rasa percaya diri dalam memacu mobil balapnya pada Kejuaraan FIA Formula 3 Eropa musim 2014 ini. Hal itu terbukti pada akhir pekan lalu dalam balapan di Jerman.
Kendati dua hari sebelumnya (Jumat) sempat diserang flu, tapi pada Sabtu dan Minggu-nya Sean justru tampil mengesankan. Memacu mobil "Jagonya Ayam with Carlin Dallara-Volkswagen" yang ia kendarai, Sean meraih urutan kesembilan pada Race 1 Sabtu, lalu menempati tangga ke-17 pada Race 2, sebelum melejit ke urutan keenam pada Race 3, Minggu (29/6/2014).
Perolehan hasil terbaik Sean itu terwujud di sirkuit jalan raya Norisring, Jerman, yang merupakan putaran keenam dari 11 putaran balapan musim 2014 ini. Sebagai perbandingan, di sirkuit yang sama pada 2013 lalu, Sean tidak masuk finish pada Race 1, sementara pada dua race berikutnya hanya mencatatkan posisi ke-21 dan ke-15.
Sebagaimana dilaporkan, Sean mengawali sesi kualifikasi pertamanya di Norisring pada urutan ke-18, dengan catatan terbaik 48,797 detik. Catatan ini terpaut 00,715 detik dari pebalap tercepat, Felix Rosenqvist dari Swedia, yang mengukir waktu 48,082 detik.
Lantas pada kualifikasi kedua, pebalap asal Jakarta ini membuat jarak semakin dekat dengan lawannya yang tercepat, Max Verstappen dari Belanda, yang menorehkan waktu 48,118 detik. Sean kali ini menduduki tangga ke-12 dengan waktu 48,753, terpaut 00,542 detik dari Verstappen.
Sean kemudian semakin mendekatkan jarak dengan lawan tercepat pada kualifikasi ketiga, dengan selisih hanya 00,609 detik. Di sesi itu ia membukukan catatan 48,779 detik untuk berada di urutan ke-12, sementara Verstappen tetap di puncak dengan waktu 48,225 detik.
Pada race sebenarnya sendiri, Verstappen yang memperkuat tim Van Amersfoort Racing, lantas melahap semua urutan pertama (juara). Putra dari mantan pebalap F1, Jos Verstappen, itu pun memegang rekor sapu bersih enam race pada dua laga FIA F3 Eropa, setelah sebelumnya juga menang tiga kali di Spa-Belgia.
"Saya amat yakin dan percaya diri dengan kendaraan yang pengeremannya amat bagus. Tapi masalah terjadi pada kendaraan, karena sebelumnya hujan turun dan kami tidak menyangka begitu cepat kering," komentar Sean seusai lomba.
"Ini membuat mobil saya sedikit lamban, dan saya beberapa kali kepayahan menguasainya. Karena itu, di satu tikungan, saya nyaris menabrak batas pengaman, tetapi saya bangkit lagi," sambungnya.
"(Namun) Saya amat gembira masuk dalam urutan enam besar untuk pertama kalinya pada lomba FIA F3 Eropa. Ini merupakan hari menakjubkan bagi kami," seru Sean pula.
Mengomentari hasil yang didulang Sean, ayahandanya Ricaro Gelael mengatakan, secara keseluruhan Sean mengalami banyak kemajuan, baik dari sisi teknis maupun dalam hal memberikan masukan kepada engineer.
"Ini membuat kendaraan jadi lebih baik dan kepercayaan dirinya pun semakin tinggi," kata Ricardo.
Lebih jauh, Ricardo yang mantan pereli nasional dan juga seorang pengusaha ini berharap, hasil lomba tim yang diperkuat Sean bisa semakin baik pada lomba berikutnya.
"Rekan setim Sean juga amat membantu. Semoga pebalap tim ini dapat masuk urutan tiga besar," ucapnya pula. [Antara]