ISIL Minta Umat Islam Jihad ke Irak dan Suriah

Doddy Rosadi Suara.Com
Rabu, 02 Juli 2014 | 07:03 WIB
ISIL Minta Umat Islam Jihad ke Irak dan Suriah
Seorang pejuang yang loyal terhadap Negara Islam Irak dan Mediterania (ISIL) membawa bendera ISIL di Raqqa, Suriah. (Antara/Reuters/Stringer)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemimpin kelompok the Islamic State in Iraq and the Levant (ISIL), Abu Bakr al-Baghdadi meminta umat Muslim di dunia untuk melakukan jihad ke Irak dan Suriah. Kehadiran umat Islam di Irak dan Suriah untuk membantu membangun negara Islam yang dibentuk kelompok militan tersebut.

Abu Bakr juga memanggil umat Islam yang berprofesi sebagai dokter, insinyut dan juga yang punya pengalaman militer serta administrasi. Kelompok ISIL mengatakan, mereka membangun negara Islam di wilayah yang sebelumnya dikontrol oleh Irak dan Suriah.

Pemerintah Irak sendiri sudah kehilangan kontrol atas sejumlah wilayah yang kini dikuasai kelompok militan Sunni. ISIL menegaskan, negara Islam yang mereka bentuk terletak antara wilayah Aleppo di Suriah hingga provinsi Diyala di sebelah timur Irak.

Negara Islam yang dibentuk ISIL itu akan menerapkan hukum syariah Islam yang merupakan tujuan sebagian besar kelompok jihad. Abu Bakr menyampaikan permintaan kepada umat Islam untuk jihad ke Irak dan Suriah melalui pesan audio.

“Wahai umat Muslim, bergegaslah datang. Benar, ini negaramu. Bergegaskan, karena Suriah bukan untuk warga Suriah dan Irak bukan untuk warga Irak. Wahai umat Muslim di mana pun anda berada, siapa pun yang bisa melakukan hijrah ke negara Islam, maka lakukanlah, karena hijrah ke tanah Islam merupakan sebuah kewajiban,” kata Abu bakr.

Dia juga meminta para kelompok jihad untuk terus berperang selama bulan Ramadan, yang dimulai hari Minggu lalu.

“Tidak ada perbuatan yang lebih baik di bulan suci selain melakukan jihad di jalan Allah, jadi ambillah kesempatan ini untuk melakukan jihad di jalan yang benar,” kata Abu bakr dalam rekaman audio sepanjang 19 menit itu. (BBC)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI