Suara.com - Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Hayono Isman mengaku tidak takut kena sanksi karena mendukung pasangan Joko Widodo - Jusuf Kalla.
"Saya pikir tidak akan ada sanksi, berapa kali pelatihan kader Partai Demokrat, dan saya tidak melanggar AD/ART Demokrat, jadi saya yakin tidak akan diberikan sanksi kepada keputusan yang saya ambil," kata Hayono di Jenggala Center, Posko Pemenangan Jokowi-JK, Jalan Jenggala 2 nomor 6B. Jakarta Selatan, Selasa (1/7/2014).
Ia mendukung Jokowi karena menurutnya memiliki kejujuran, selain itu juga ingin menjalankan konsep ekonomi Presiden SBY.
"Kalo saya lihat, jujur, dalam ekonomi, konsep ekonomi Jokowi lebih dekat pak SBY, dalam langkah pembangunan di tanah air, yang baik diteruskan yang kurang baik jangan dilanjutkan," katanya.
Hayono tetap berharap kepada Partai Demokrat untuk bersikap netral di Pemilu Presiden 9 Juli 2014 sebagaimana keputusan rapimnas terakhir.
"Saya bagaimanapun juga kader Partai Demokrat, saya berharap partai saya bersifat netral karena tidak ada satu pun calon dari kader partai Demokrat," ujarnya
Langkah Hayono berbeda dengan langkah kader Demokrat lainnya yang mendukung Prabowo-Hatta. Kemarin, Ketua Harian Partai Demokrat Syarif Hasan menyatakan mendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
"DPP punya pertimbangan sendiri saya hormati, namun saya kira DPP dapat menghormati keputusan saya," kata Hayono.