Seribuan Surat Prabowo Tertahan di Kantor Pos

Achmad Sakirin Suara.Com
Senin, 30 Juni 2014 | 16:45 WIB
Seribuan Surat Prabowo Tertahan di Kantor Pos
Barang bukti surat beserta amplop yang berisi ajakan untuk memilih salah satu capres RI 2014, di kantor Bawaslu, Jakarta, Kamis (26/6). [suara.com/Stevano Rojalalo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Petugas Kantor Pos di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, belum mengirimkan seribuan lebih surat Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto yang ditujukan kepada para pendidik.

Surat yang ditujukan  pada jajaran Dinas Pendidikan (Disdik) setempat itu belum dikirim karena hari libur.

"Ada seribu lebih pucuk surat yang dibuat Bapak Prabowo Subianto yang tertahan di kantor pos yang belum bisa dikirimkan kepada alamat yang dituju, karena hari libur. Misalnya, tidak hari libur semua surat sudah terkirim kepada alamat yang dituju," kata seorang Karyawan Kantor Pos Bojonegoro Slamet, Senin (30/6/2014).

Meski demikian, katanya, sudah banyak surat sejenis yang sudah terkirim kepada alamat yang dituju yang hampir semuanya para pendidik, namun hari libur sejak 22 Juni lalu menjadi kendala.

"Surat ini tetap diusahakan dikirimkan ke alamat yang dituju yang semuanya dengan alamat di lembaga pendidikan. Misalnya, di sekolahan ada penjaganya ya kita serahkan kepada penjaga sekolahan," katanya, menegaskan.

Pihaknya menerima surat yang di depannya terdapat gambar Prabowo Subianto yang ditujukan kepada para pendidik mulai PAUD, TK, SD, sampai SMA, di daerah setempat sejak 21-22 Juni.

"Ketika surat ini sampai di Bojonegoro semua lembaga pendidikan sudah libur," ujarnya.

Menurut dia, melihat bentuk suratnya yang di depan sampulnya terdapat gambar Prabowo Subianto, meskipun tanpa perangko tetap sah, karena ada tanda dari Kantor Pos Pusat.

"Pengiriman surat ini langsung bekerja sama dengan Kantor Pos Pusat," katanya, menegaskan.

Oleh karena itu, pihaknya tidak mempermasalahkan pengiriman surat dari Prabowo Subianto kepada para pendidik di daerahnya itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI