Klarifikasi Surat Untuk Guru, Hari Ini Bawaslu Panggil Tim Prabowo

Laban Laisila Suara.Com
Senin, 30 Juni 2014 | 08:39 WIB
Klarifikasi Surat Untuk Guru, Hari Ini Bawaslu Panggil Tim Prabowo
Barang bukti surat beserta amplop yang berisi ajakan untuk memilih salah satu capres RI 2014, di kantor Bawaslu, Jakarta, Kamis (26/6). [suara.com/Stevano Rojalalo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hari ini Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) akan memanggil tim capres nomor urut satu Prabowo Subianto untuk mengklarifikasi surat yang dikirimkan Prabowo kepada guru di sejumlah daerah.

Perkara ini muncul setelah sejumlah guru di Jakarta dan Depok, Jawab Barat melaporkan telah menerima surat bertandatangan Prabowo yang meminta doa restu untuk berlaga di ajang Pilpres 2014.

Surat beramplop putih dan bergambar Prabowo itu dikirim melalui jasa pos.

Guntur yang merupakan guru Fisika kelas XI di SMAN 100 Jakarta itu mengatakan, lebih dari 60 guru di sekolahnya yang mendapatkan surat tersebut.

Dia tidak setuju kampanye politik dilakukan di area sekolah. Sekolah, katanya, merupakan tempat yang steril dari kegiatan politik.

"Sekolah dan guru harus steril dari kegiatan politik," kata Guntur saat melaporkan ke Bawaslu pekan lalu.

Berdasarkan temuan FSGI, sekolah yang dikirimi surat bergambar Prabowo, antara lain, SMAN 75 Jakarta, SMAN 76 Jakarta, SMKN 56 Jakarta, SMAN 100 Jakarta dan SMK (Swasta) Poncol.

Namun Tim Hukum kandidat pasangan Prabowo –Hatta mengaku tidak mengirimkan surat tersebut ke guru-guru di sejumlah daerah.

Sementara, Anggota Bawaslu Nelson Simanjuntak kepada suara.com, Jumat (27/6/2014), menungkapkan, yang akan dimintai keterangan hanya tim dan Prabowo tidak perlu datang, meskipun surat yang diterima para guru ditandatangani Prabowo.

“Itu kan bukan tandatangan basah, kalaupun benar dibuat, timnya yang mengirimkan,” sambung Nelson lagi.

Hal ini bisa jadi dikategorikan pelanggaran kampanye karena menggunakan fasilitas sekolah karena pengiriman disampaikan ke sekolah.

“Kalau langsung ke rumahnya tidak melanggar,” katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI