Suara.com - Pecahan kelompok Al-Qaeda yang menguasai sebagian besar wilayah di Irak mengumumkan pembentukan negara Islam baru di Irak dan Suriah. Kelompok militan yang menyebut dirinya the Islamic State of Iraq and the Levant (ISIL).
Negara Islam baru yang dibentuk ISIL tersebut akan dikenal dengan nama The Islamic State. Juru bicara The Islamic State Abu Mohammed al-Adnani mengatakan, The Islamic State akan dipimpin oleh Abu bakr al-Baghdadi yang merupakan pemimpin ISIL.
Al-Adnani meminta seluruh warga yang berada di bawah kontrol The Islamic State untuk patuh dan taat kepada al-Baghdadi serta memberikan dukungan penuh. Pengumuman pembentukan negara baru itu kemungkinan akan membuat kelompok militan lainnya untuk bergabung atau melawan ISIL.
Pembentukan negara baru itu membuat ISIL menguasai aset dengan nilai miliaran dolar Amerika.
The Islamic State sudah langsung menerima dukungan dari faksi jihad di Suriah,” kata analis dari Brookings Doha Center, Charles Lister.
Kelompok militan ISIL telah mengembangkan sistem birokrasi dan juga model pemerintahan yang efisien, menyediakan pelayanan sosial yang modern dengan sistem hukum. Kelompok ini mempunyai pendukung di Yordania, Gaza, Semenanjung Sinai, Indonesia dan Arab Saudi.
“Ini merupakan kelahiran dari era baru jihad transnasional,” ujar Lister. (USAToday)