Waktu Tak Cukup, Dua Pantun JK Tak Dibaca

Ruben Setiawan Suara.Com
Senin, 30 Juni 2014 | 02:52 WIB
Waktu Tak Cukup, Dua Pantun JK Tak Dibaca
Cawapres nomor urut dua Jusuf Kalla (kanan) di Batam, Selasa (24/6) malam. [Antara/Joko Sulistyo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Calon wakil presiden (cawapres) Jusuf Kalla (JK) sebenarnya ingin menyampaikan pantun di akhir acara debat cawapres yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU), di Gedung Bidakaara, Jakarta, Minggu (29/6/2014). Namun, hal itu urung dilakukan lantaran dia kehabisan waktu.

"Tadi itu saya mau bikin pantun," ujar JK usai debat.

Pantunnya ini pun sudah disiapkan di dalam saku kemeja batiknya. Dalam kesempatan ini, JK pun mengeluarkan amunisinya itu.

"Manis rasanya buah delima, masak sebiji di celah daun, budi guru saya terima, jadi kenangan bertahun-tahun," kata JK berpantun.

Pantun tersebut senada dengan pemaparan visi misi JK yang antara lain menitikberatkan pada peningkatan kesejahteraan guru dalam rangka mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Tak hanya satu pantun, melainkan dua yang sedianya akan dibacakan oleh JK.

"Yang kedua. Dari Pekanbaru lewat Kelok Sembilan, Di Bukit Tinggi makan Kapau Berdua, jangan lupa ke TPS tanggal sembilan, untuk Indonesia makmur pilih nomor dua," ucapnya.

Debat yang mengambil tema “Pengembangan Sumber Daya Manusia dan IPTEK” ini digelar di Gedung Bidakara, Kuningan, Jakarta Selatan. Debat ini dipandu oleh moderator akademisi dari Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI