Suara.com - Calon wakil presiden (cawapres) Jusuf Kalla (JK) mempertanyakan perihal kebocoran anggaran negara kerap disebut oleh calon presiden (capres) nomor urut 1 Prabowo Subianto. JK juga meminta pendapat cawapres Hatta Rajasa apakah pemerintah sudah melakukan langkah-langkah tepat untuk mencegah kebocoran tersebut.
"Bapak Prabowo sering menyebut soal kebocoran negara sebanyak 3 triliun (Rupiah) per hari, bagaimana menurut pendapat Pak Hatta tentang hal itu, apakah pemerintah sudah melakukan langkah-langkah untuk mencegah kebocoran tersebut," tanya JK kepada Hatta dalam debat antarcawapres di Gedung Bidakara, Kuningan, Jakarta Selatan, hari Minggu (29/6/2014).
Hatta pun menjelaskan bahwa yang dimaksud pasangan capresnya adalah potential loss alias potensi kerugian yang mungkin terjadi karena berbagai macam hal.
"Saya perlu menjelaskan, Pak Prabowo Subianto, capres kami, tidak mengatakan kebocoran itu 1.000 triliun dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara), tetapi potential loss yang bisa terjadi dalam perekonomian kita. Contohnya adalah jika kita pandai menjual bahan mentah saja, misalnya kita menjual gas dan batu bara terlalu murah, maka akan terjadi potential loss," jawab Hatta.
Lebih lanjut, menurut Hatta, pemerintahan saat ini sudah melakukan sejumlah upaya perbaikan.
"Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah melakukan perbaikan ke arah situ. Tapi tidak benar kalo 1.000 triliun itu dari APBN," tegas Hatta.
Debat antarcawapres yang mengambil tema "Pengembangan Sumber Daya Manusia dan IPTEK" ini digelar di Gedung Bidakara, Kuningan, Jakarta Selatan. Debat ini dipandu oleh moderator akademisi dari Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D.