Suara.com - Calon wakil presiden (cawapres) Jusuf Kalla yakin bahwa dana pendidikan saat ini yang sebesar 20 persen dari anggaran negara sudah cukup untuk meningkatkan kualitas pendidikan sumber daya manusia Indonesia. Bagi Kalla, yang penting adalah kombinasi antara Sumber Daya Manusia (SDM) dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).
"Mengenai biaya pendidikan saya kira kita cukup dengan 20 persen yang selalu naik," kata Kalla menjawab pertanyaan moderator dalam debat cawapres di Gedung Bidakara, Kuningan, Jakarta Selatan, hari Minggu (29/6/2014).
Menurut Kalla, yang penting justru kombinasi antara Sumber Daya Manusia (SDM) dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Hal itu, bisa diwujudkan dengan tiga inovasi penting.
"Inovasi ada 3 hal yakni teknologi, inovasi, dan kebijakan pemerintah. Kebijakan pemerintah harus memihak dalam inovasi dalam negeri, mengutamakan perusahaan dalam negeri," lanjut Kalla.
Selanjutnya, Kalla menambahkan, perlu ada efisiensi dan penggabungan antara pendidikan, dan riset.
"Yang dibutuhkan adalah efisiensi dan menggabungkannnya dalam satu sistem, riset, perguruan tinggi, pihak swasta, kita akan gabungkan pendidikan itu sendiri dengan risetnya," pungkas Kalla.
Debat antarcawapres yang mengambil tema "Pengembangan Sumber Daya Manusia dan IPTEK" ini digelar di Gedung Bidakara, Kuningan, Jakarta Selatan. Debat ini dipandu oleh moderator akademisi dari Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D.