Suara.com - Calon wakil presiden (cawapres) Jusuf Kalla yakin mampu meningkatkan budi pekerti dan akhlak sumber daya manusia Indonesia dengan menerapkan budi pekerti di setiap mata pelajaran sekolah. Peningkatan kesejahteraan guru juga menjadi prioritas Kalla.
"Pendidikan budi pekerti dapat diterapkan dalam semua mapel. kita bisa masukan di pelajaran sejarah, di matematika, mengatur bagaimana agar murid disiplin. Tidak hanya ilmu pengetahuan saja. Contoh Bahasa Indonesia kita ajarkan hal-hal heroik, kita hilangkan cerita kancil," kata Kalla dalam debat antarcawapres di Gedung Bidakara, Kuningan, Jakarta Selatan, hari Minggu (29/6/2014)
Kalla juga menekankan pentingnya upaya peningkatan kesejahteraan guru, yang selanjutnya berkewajiban mendidik budi pekerti para murid.
"Itulah yang kita sebut revoluasi mental. Ini penting apabila kita mengatasi masalah pendidikan, penataran guru diutamakan, sertifikasi diutamakan, tunjangan guru yang baik, setelah mereka mengatasi masalah mereka, baru mereka mendidik murid," lanjut Kalla.
Debat antarcawapres yang mengambil tema "Pengembangan Sumber Daya Manusia dan IPTEK" ini digelar di Gedung Bidakara, Kuningan, Jakarta Selatan. Debat ini dipandu oleh moderator akademisi dari Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D.