Timses Jokowi Promosikan Revolusi Mental di UIN Ciputat

Siswanto Suara.Com
Sabtu, 28 Juni 2014 | 19:10 WIB
Timses Jokowi Promosikan Revolusi Mental di UIN Ciputat
Capres Joko Widodo (Jokowi) saat hendak salat Jumat di sela-sela kampanyenya di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (27/6/2014). [Antara/Widodo S Jusuf]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota tim sukses pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Hanafi Dhakiri, mengatakan pendidikan juga harus menjadi strategi kebudayaan. Artinya, pendidikan tidak hanya mengandung nilai intelektual, tetapi juga mencakup nilai kebudayaan, kebangsaan, dan masyarakat.

"Kita ingin manusia Indonesia menjadi manusia yang utuh, karena itu pendidikan harus menjadi strategi kebudayaan, bukan hanya mementingkan nilai intelektual saja," kata Hanafi dalam round table discussion yang bertajuk Pendidikan dan Penguatan Karakter Bangsa di Aula Syahida Inn, kampus UIN 2, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (28/6/2014).

Menurut Hanafi, itu salah satu alasan Jokowi menawarkan revolusi mental. Hanafi mengatakan basis ideologi kebangsaan Indonesia masih sangat rendah dan ini tercermin dalam diri setiap mahasiswa yang pergi belajar ke luar negeri. Mereka lebih mengagungkan negara luar, bahkan lebih nasionalis dibandingkan dengan warga asli negara tersebut.

"Persoalan mental itu memang ada secara nyata, dan itu harus dibutuhkan perhatian serius, inilah makanya Pak Jokowi selalu membicarakan revolusi mental. Negara kita ini memiliki basis ideologi yang rendah sehingga cepat terpengaruh oleh pandangan negara lain," tambahnya.

Menurutnya, salah satu jalan keluar yang sangat ampuh untuk mengembalikan semua itu adalah dengan menerapkan revolusi mental.

"Revolusi mentalnya Jokowi yang saya baca di Kompas itu sangat komprehensif, dimana eksplorasinya sangat struktural, walaupun solusinya individual. Saya sarankan agar dalam penyelesaiannya harus dikonseptualisasikan dalam level yang lebih besar," kata pengamat politik Burhanuddin Muhtadi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI