Suara.com - Kementerian Dalam Negeri Rusia melarang polisi perempuan mengenakan seragam rok yang terlalu pendek. Menurut mereka, seragam yang mempertontonkan aurat dinilai mencoreng wajah korps kepolisian dan Kementerian Dalam Negeri.
Larangan tersebut disampaikan oleh Wakil Menteri Dalam Negeri Sergei Gerasimov. Larangan berlaku untuk segala jenis modifikasi seragam, termasuk kebiasaan para polisi perempuan yang gemar memperpendek rok, juga polisi lelaki yang biasa memperpendek lengan kemeja mereka.
Tak cuma itu, para personel kepolisian juga dilarang memadupadankan seragam dengan pakaian sipil. Pakaian yang kusut lantaran tidak disetrika juga tidak diperbolehkan.
"Saat Anda bertemu dengan orang, hal pertama yang dilihat adalah seragam Anda. Polisi yang menjalankan tugas, penting sekali untuk berpenampilan rapi. Dari waktu ke waktu, kita melihat banyak sekali contoh petugas yang tidak mengenakan seragam dengan benar. Para kepala departemen harus memperhatikan penampilan bawahan mereka," kata Gerasimov.
Peraturan baru itu ditanggapi enteng Mikhail Pashkin, kepala dewan koordinasi serikat perwira kepolisian. Ia menilai, para polisi tidak rapi karena Kementerian Dalam Negeri tidak menyediakan cukup ruang ganti bagi kesatuan polisi.
Terkait mengapa para polisi perempuan gemar memperpendek roknya, Pashkin memberikan alasan sekenanya.
"Mungkin mereka ingin cepat-cepat menikah, karena menyadari situasi demografi di negara ini," kata Pashkin. (The Moscow Times)