Petenis Wimbledon "Dipaksa" Tak Pakai Bra?

Ruben Setiawan Suara.Com
Jum'at, 27 Juni 2014 | 16:27 WIB
Petenis Wimbledon "Dipaksa" Tak Pakai Bra?
Salah satu petenis Wimbledon, Maria Sharapova. (Reuters/Stefan Wermuth)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan juara Wimbledon Pat Cash memprotes peraturan baru Wimbledon, yang menurutnya, secara tidak langsung memaksa petenis perempuan tidak memakai bra.

Protes Cash berawal dari peraturan baru Wimbledon yang mengharuskan petenis perempuan mengenakan dress code berwarna putih polos, baik itu pakaian, sepatu, topi, bandana, hingga kaos kaki. Jika ada motif garis berwarna lain pun, lebarnya tidak boleh melebihi satu sentimeter.

Namun, yang dinilai konyol menurut Cash adalah larangan untuk memakai pakaian dalam berwarna selain putih. Pakaian dalam yang kemungkinan bisa terlihat saat sedang bertanding, atau terlihat akibat berkeringat, haruslah putih, tidak boleh warna lainnya.

Yang jadi masalah, tidak semua pemain membawa cadangan pakaian dalam berwarna putih polos. Akibatnya, mereka pun terpaksa tidak mengenakan bra, demi mematuhi peraturan itu.

Cash lalu mencontohkan insiden yang terjadi pada seorang petenis. Petenis itu dipanggil wasit pertandingan lantaran pakaian dalamnya yang berwarna biru terlihat dari luar saat dirinya berkeringat. Si petenis pun diminta untuk tidak mengenakan pakaian dalam berwarna gelap.

"Ini benar-benar menjadi konyol," ungkap Cash gemas.

Meskipun demikian, ketika dikonfirmasi, seorang juru bicara Wimbledon mengatakan bahwa semua petenis sudah diberitahu perihal peraturan itu. Menurut pengakuannya, belum ada pelanggaran terhadap peraturan itu. (Mirror)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI