Suara.com - Polda Metro Jaya bakal melakukan tes kesehatan terhadap empat guru Jakarta International School (JIS) Pondok Indah, terkait kasus dugaan kejahatan seksual sodomi terhadap bocah TK sekolah elit itu.
Tes diperlukan untuk mencari bukti, karena hingga saat ini belum ada satupun dari guru JIS yang sudah dimintai keterangan telah mengaku melakukan pelecehan seksual.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Komisaris Besar Polisi Rikwanto dalam konferensi pers di Mapolda, Jumat (27/6/2014), mengungkapkan, memerlukan bukti awal meskipun keempat orang yang dituduh terlibat belum mengaku.
"Dalam pasal 184 KUHP, pengakuan itu paling bawah jadi tidak begitu dikejar oleh penyidik," kata Rikwanto.
Rikwanto menambahkan, penyidik mengejar keterangan saksi, barang bukti, korban dan tidak butuh pengakuan dalam hal ini.
"Barang bukti yang kita ambil dari JIS itu sedang dianalisa. Analisa ini yang nanti menentukan apakah bukti itu sudah cukup atau memerlukan bukti lainnya," tandasnya.
Akhir pekan lalu, penyidik kepolisian menggeledah sejumlah ruangan di JIS dan menyita dua handycam dan flashdisk yang diduga terkait dengan aksi kejahatan sodomi.
Sebelumnya dugaan keterlibatan oknum guru JIS hanya dilaporkan korban lainnya, yakni DA.
Kepolisian juga sudah menggeledah sejumlah ruangan di sekolah JIS dan menyita sebuah handycam dan flashdisk pekan lalu.
Kepolisian kini sudah menyiapkan jadwal memeriksa empat guru JIS, yang merupakan warga negara asing, untuk mendalami laporan keterlibatan mereka.