Suara.com - Penyidik Polda Metro Jaya sampai saat ini masih menyisir lokasi dugaan penganiyaan Arfiand Caesar Al Irhami pelajar kelas X SMAN 3 Setiabudi, Jakarta Selatan, yang tewas setelah mengikuti kegiatan pencinta alam di Tangkuban Perahu, Bandung, Jawa Barat.
"Penelusuran dimana saja kejadian itu terjadi yang diduga penganiayaan," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Komisaris Besar Polisi Rikwanto, di Polda Metro Jaya hari ini, Jumat (27/6/2014).
Pemeriksaan sudah belangsung sejak kemarin dengan mengajak sejumlah rekan korban untuk menunjukkan lokasi-lokasi yang menjadi tempat penganiayaan.
"Roundown dari pecinta alam, sampai terakhir TKPnya adalah di MMC, di situ salah satu korban meninggal dunia," imbuhnya.
Rikwanto mengungkapkan, sampai saat ini penyidik belum kembali, karena rutenya panjang, penelusuran dilanjutkan sepanjang hari.
Sementara itu, sudah ada titik dimana saja kegiatan tersebut berlangsung dan dimana saja terjadi dugaan penganiayaan kepada korban.
Hingga kini kepolisian sudah memeriksa 30 orang saksi, termasuk kepala sekolah SMA 3.
Kemarin, Rabu (25/6/2014), Rikwanto sempat mengatakan dari hasil penyidikan sementara sudah mulai mengerucut siapa saja yang bisa dijadikan tersangka dalam peristiwa tersebut. Pelaku menurutnya kemungkinan lebih dari dua orang.
Rikwanto pun mengungkapkan, sampai saat ini penyidik masih mendalami kembali hasil pemeriksaan yang ada.
"Diharapkan minggu ini hasil visum sudah keluar, dan menjelaskan tentang apa yang menyebabkan lebam, yang menyebabkan kematian korban," pungkasnya.
Arfiand Caesar Al Irhami mengembuskan nafas terakhirnya pada Jumat 20 Juni lalu sekira pukul 12.00 WIB.
Sebelumnya, Arfiand sempat dirawat di Rumah Sakit MMC, Kuningan Jakarta Selatan, selama 12 jam. Arfiand ikut dalam kegiatan ekstra kulikuler pecinta alam di sekolahnya itu, beberapa waktu lalu.