Suara.com - Badan Kesehatan Dunia PBB (WHO) memperingakan perlunya langkah dramatis untuk memerangi wabah mematikan Ebola. WHO juga meminta 11 negara di Afrika bertemu untuk memerangi krisis yang terjadi akibat Ebola.
“Jumlah korban tewas akibat Ebola terus meningkat di Guinea, Liberia dan Sierra Leone. WHO memperingatkan perlu adanya langkah dramatis,” kata WHO dalam keterangan tertulisnya.
Hingga hari Minggu lalu, 635 kasus Ebola ditemukan di Afrika termasuk 399 orang tewas. Wabah ini menjadi wabah terbesar di dunia dalam hal kasus dan juga angka kematian.
“WHO kini khawatir terhadap penyebaran virus mematikan tersebut melalui transmisi lintas negara dan juga berpotensi menyebar ke luar Afrika,” kata Dr. Luis Sambo, Direktur Regional WHO di Afrika.
Sejak pertama kali ditemukan kasus Ebola di Guinea pada Januari lalu, WHO telah mengirim 150 ahli untuk menangani krisis tersebut. Namun, meski sudah dilakukan pengiriman tim ahli serta bantuan dari sejumlah pihak, tidak ada kemajuan dalam perang melawan Ebola.
Jumlah kasus terus bertambag dan angka kematian juga terjadi hampir tiap hari. Untuk mengatasi krisis ini, WHO akan melakukan pertemuan dengan 11 menteri kesehatan dari negara Afrika di Accra, Ghana pada 2-3 Juli nanti.
“Pertemuan itu untuk membahas langkah yang paling tepat untu mengatasi krisis secara kolektif dan juga mengembangkan respon yang komprehensif,” kata Luis.
WHO menggambarkan epidemi Ebola sebagai salah satu tantangan berat sejak virus itu pertama kali ditemukan pada 1976 di Republik Demokratik Kongo. (AFP/CNA)