Suara.com - Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) melapor ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) terkait dugaan pelanggaran pemilu.
Para guru tersebut melapor ke Bawaslu karena sejumlah sekolah di Jakarta dikirimi surat dengan gambar calon presiden (capres) nomor urut satu Prabowo Subianto beberapa pekan belakangan ini.
Surat-surat tersebut berisi visi-misi Prabowo dan ajakan untuk memilihnya, tertanggal 6 Juni 2014 dan ditujukan kepada guru yang berada di sekolah masing-masing.
"Ini kami laporkan ke Bawaslu. Karena ini dikirimkan ke instansi sekolah, bukan ke rumah-rumah. Ketika ini dikirim ke lembaga pendidikan, berarti enggak bener," kata Sekjen FSGI Retno Listyarti, di Kantor Bawaslu, Jakarta, Kamis (26/6/2014).
Di sekolahnya, SMAN 100 Jakarta, ada 35 surat undangan yang diberikan kepada guru-gurunya pada Senin 23 Juni ini. Meski Retno mengaku tidak mendapatkan surat ini, namun dia menganggap surat sudah menyalahi aturan.
"Sekolah kan harusnya steril," tuturnya.
Dia menerangkan, tidak hanya sekolahnya yang mendapatkan surat ini. Ada beberapa sekolah yang juga dikirimi, yaitu SMAN 75 Jakarta, SMAN 76 Jakarta, SMKN 56 Jakarta, dan SMK (Swasta) Poncol.
"Kemungkinan tersebar juga di sekolah-sekolah lain," tuturnya.
Dia berharap Bawaslu bisa mengusut peredaran surat ini. Retno membawa ratusan surat itu untuk dijadikan bukti dalam laporannya.
"Supaya kegiatan ini tidak terjadi lagi," kata Retno.