IKOHI Bandingkan Rekam Jejak Prabowo dan Jokowi

Siswanto Suara.Com
Rabu, 25 Juni 2014 | 12:56 WIB
IKOHI Bandingkan Rekam Jejak Prabowo dan Jokowi
Debat capres-cawapres 2014 di Balai Sarbini Jakarta, Senin (9/6). [suara.com/Adrian Mahakam]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Ikatan Keluarga Orang Hilang Indonesia Mugiyanto Ketua IKOHI Mugiyanto memaparkan rekam jejak dua pasangan capres dan cawapres, Prabowo Subianto - Hatta Rajasa dan Joko Widodo - Jusuf Kalla, tentang kejahatan HAM dan komitmen penegakan HAM.

"Prabowo menurut Dewan Kehormatan Perwira (DKP) dan hasil penyelidikan Komnas HAM terbukti atas kejahatan HAM dalam kasus penculikan 1997-1998. Lalu, saat bertugas di Timor-Timur, Prabowo diduga terlibat dalam kasus pelanggaran HAM 'Kampung Janda' di Krakas, Timor Leste, 1983. Kemudian, di Papua, Prabowo diduga terkait dengan pembebasan sandera di Mapenduma, 13 Mei 1996 yang mengakibatkan terbunuhnya delapan warga sipil," kata Mugiyanto dalam konferensi pers di Gedung Joeang, Menteng, Jakarta, Rabu (25/6/2014).

Sementara pasangan Jokowi-JK, menurut catatan IKOHI, tidak memiliki kejahatan masa lalu.

Karena itu, IKOHI menyatakan menolak bila Indonesia dipimpin oleh Prabowo - Hatta.

"Menolak Prabowo sebagai calon presiden karena terlibat dalam kejahatan di masa lalu, yaitu penculikan aktivis 1997-1998," kata dia.

Mugiyanto pun menuntut di akhir masa pemerintahan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dapat menyelesaikan kasus pelanggaran HAM masa lalu dan menjalankan rekomendasi DPR tahun 2009 dalam kasus orang hilang 1997-1998, yaitu melakukan pencarian ke-13 aktivis 97-98 yang hilang, membentuk pengadilan HAM ad-hoc, rehabilitasi dan kompensasi atas para korban dan ratifikasi konvensi anti penghilangan paksa internasional.

IKOHI juga berharap pemerintahan hasil Pemilu Presiden 2014 bisa menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM masa lalu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI