Suara.com - Calon presiden nomor urut dua Joko Widodo (Jokowi) menyesalkan terjadinya bentrokan antara simpatisan pendukung pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla dan pendukung Prabowo-Hatta, di kawasan Ngampilan-Ngabean, Yogyakarta, Selasa (24/6/2014) sore.
"Saya hanya pesan, politik itu kegembiraan. Pilpres pun seharusnya menjadi kegembiraan politik. Jangan sampai kampanye ini menjadi sesuatu yang menakutkan," kata Jokowi dalam perjalanan menuju Palembang dari Jambi pada Selasa malam.
Meski tidak ada korban jiwa ataupun luka akibat bentrokan yang terjadi sekitar pukul 15.00 WIB itu, namun Jokowi mengingatkan pendukungnya dan segenap masyarakat agar tidak anarkis.
Jokowi meminta pendukungnya bisa menjadi agen edukasi politik bagi masyarakat.
"Ajarilah rakyat kita dengan cara intelek, mencerdaskan dan menggembirakan. Saya selalu pesan pada kader dan relawan agar santun karena budaya kita bukan budaya kekerasan," kata Jokowi.
Lebih lanjut Jokowi meminta aparat agar tegas segera menyelesaikan masalah tersebut.
"Polisi harus tegas. Polisi harus tegas kalau menghadapi tindakan yang meresahkan masyarakat, anarkis, dan SARA," katanya.
Pemilu 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan kandidat presiden dan wakil presiden, yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla. (Antara)