Suara.com - Partai-partai Koalisi Merah Putih memercayakan Partai Keadilan Sejahtera untuk bertanggungjawab dalam pengamanan suara pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di pemilihan presiden 9 Juli 2014. Kader-kader PKS diakui sebagai kader yang gigih dan diyakini dapat mengawal suara di tempat pemungutan suara hingga Komisi Pemilihan Umum.
"Semua pihak sudah mengakui militansi kader PKS, dan seluruh level ketua TPS di tingkat daerah, kelurahan dan kecamatan juga sudah mengakuinya," kata Direktur Saksi dan Advokasi Tim Kampanye Nasional Jazuli Juwaeni dalam pernyataan pers yang diterima suara.com, Rabu (25/6/2014).
Jazuli mengatakan bahwa keputusan ini adalah permintaan dari Prabowo Subianto.
"Tapi yang lebih penting lagi terkait dengan saksi diamanahkan kepada PKS sebenarnya juga permintaan capres sendiri," kata dia.
Selain permintaan dari Prabowo, Jazuli menambahkan bahwa PKS selalu berargumen dengan data-data yang sangat kuat ketika terjadi perselisihan penghitungan. "Pak Mahfud MD menjadi saksi hidup, waktu beliau menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi (MK)," kata dia.
Jazuli juga menyakini bahwa tugas yang diberikan kepada 684.599 saksi dari PKS ini akan dijalani dengan baik. Ia selaku Direktur Saksi dan Data Timkamnas yakin betul amanah ini bisa dijalankan dengan baik.
"Teman-teman dan kader-kader PKS semuanya adalah orang-orang yang amanah, jujur, memiliki dedikasi, militansi yang kuat, dan semangat yang tidak pernah padam," ujarnya.
PKS, menurut Jazuli, akan menggerakkan seluruh potensi yang dimiliki untuk kemenangan pasangan Prabowo-Hatta.
"Potensi kami pertama kader, kedua struktur dan ketiga lembaga publik dengan tidak melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku," tuturnya.
Selanjutnya, tambah Jazuli, PKS akan berkoordinasi dengan partai lain di koalisi tatkala di tingkat TPS-TPS tertentu, dimana tidak ada kader PKS yang bisa dijadikan saksi.