Suara.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta para perwira muda TNI yang akan dilantik untuk terus menjaga idealisme sepanjang masa tugasnya, bahkan hingga memasuki purnabakti.
"Jaga idealisme. Kalian harus tahu mengapa kalian masuk TNI. Diingat kembali cita-cita dan tujuan mengabdi di TNI, pegang teguh hingga akhir masa bakti. Bahkan hingga suatu saat purnabakti nanti, maka idealisme ini tidak boleh luntur. Jaga," kata SBY, saat memberikan pembekalan kepada para calon perwira muda TNI 2014, di Kompleks Akademi Angkatan Udara Yogyakarta, Selasa (24/6/2014) malam.
Dalam kesempatan itu, SBY mengatakan bahwa idealisme tersebut juga termasuk menjalankan tugas sebaik-baiknya dan tidak tergoda untuk memperkaya diri.
"Jangan masuk ke TNI karena ingin mendapatkan atau menumpuk harta sebanyak-banyaknya. Kalau punya pikiran seperti itu, maka kalian salah jurusan," katanya di hadapan para calon perwira muda yang akan dilantik pada Kamis (26/6) depan itu.
Hal lain yang diamanatkan Presiden SBY kepada calon perwira muda yang hadir di acara itu adalah untuk memiliki daya juang dan mental yang kuat, sehingga mereka bisa melaksanakan tugas sebaik-baiknya.
"Bangun keunggulan dan daya saing masing-masing. Kalau harus berkompetisi, lakukan dengan sehat. Bukan menghancurkan orang lain, merusak kompetitor, tapi berkompetisi dengan sehat," katanya.
SBY pun lantas mengemukakan tentang karakter perwira TNI yang pantas diandalkan dalam tugas.
"Bermental tangguh, ulet, dan tidak mudah menyerah. Kalian tidak perlu takut untuk gagal. Kalau ada salah, wajar, karena berusaha bisa saja salah. Itu biasa terjadi. Sepanjang karier kalian tidak akan pernah sepi dari masalah. Ikhtiarkan untuk bisa diatasi, dan percaya pada diri sendiri," pesannya.
Dalam acara yang berlangsung mulai pukul 19.30 WIB tersebut, Presiden SBY didampingi oleh Ibu Negara Ani Yudhoyono. Turut hadir pula para Kepala Staf Angkatan, Menhan Purnomo Yusgiantoro, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, serta Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dan sejumlah pejabat lainnya. (Antara)